Jakarta - Anggaran Negara diprediksi akan mengalami defisit 1,8% dari PDB atau sekitar Rp 127,5 triliun di tahun 2011. Untuk menutupinya, pemerintah bakal berutang sebanyak Rp 126 triliun, atau berarti meningkat dari utang di 2010 yang mencapai Rp 86,6 triliun.
Demikian isi 'Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2012' terbitan Kementerian Keuangan yang dikutip detikFinance, Senin (23/5/2011).
Sampai triwulan I-2011, realisasi pembiayaan lewat utang telah mencapai Rp 34 triliun yang diperoleh lewat penerbitan surat utang (SBN/Surat Berharga Negara).
Dalam kajiannya, pemerintah mengatakan, tahun ini penerbitan surat utang pemerintah bakal meningkat dari tahun lalu.
Sepanjang triwulan I-2011 ini, pemerintah juga telah membayar cicilan pokok utang luar negeri sebesar Rp 7,6 triliun. Namun juga menarik utang luar negeri Rp 2,7 triliun. Sehingga utang luar negeri pemerintah berkurang Rp 4,9 triliun.
Selain dari utang, pemerintah juga membiayai defisit anggaran tahun ini melalui pembiayaan non utang. Di triwulan I-2011 pembiayaan non utang pemerintah hanya sebesar Rp 500 miliar yang berasal dari privatisasi BUMN Rp 400 miliar dan hasil pengelolaan aset Rp 100 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar