Bisnis Mudah Daftar 100% Gratis Kerja Gambang Hasil Luar Biasa. Isi: Hai ada bisnis menarik dan luar biasa dasyat nih!! Di sini kita bisa Mendapatkan Rp. 277.777.778.500,- Lebih Dengan Modal 100% GRATIS!! 100% MUDAH, 100% BEBAS RESIKO! Kerjanya? Sangat mudah! Untuk info Lengkapnya Kunjungi : http://gajigratis.com/?ref=pastiada

Sabtu, 31 Juli 2010

PRESTASI

Mahasiswa RI Juarai International Mathematics Competition Bulgaria
Antara
Antara - Minggu, 1 Agustus


London (ANTARA) - Albert Gunawan, mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta berhasil meraih First Prize pada 17th International Mathematics Competition (IMC) yang digelar di American University in Bulgaria di Kota Blagoevgrad, Bulgaria, 24-30 Juli 2010.

Selain Albert, Tim Indonesia juga berhasil mendapatkan Second Prize yang diraih Made Tantrawan dari UGM dan tiga Third Prize diraih Lois Mutiara, Satria Stanza, Harun Immanuel , serta dua Certificate untuk Yosafat Pangalela dan Ahmad Agung.

"Kompetisi matematika terbesar ini diikuti oleh 392 mahasiswa dari 40 negara," kata Sekretaris Tiga KBRI Sofia Aditya Timoranto, dalam keterangan pers yang diterima ANTARA London, Sabtu.

Indonesia kali ini mengirimkan tujuh mahasiswa yakni Albert Gunawan dan Made Tantrawan dari UGM, Ahmad Agung Ahkam dan Yosafat Eka P. Pangalela (ITB), Harun Immanuel (Unair), Lois Mutiara (UI), Satria Stanza Pramayoga (ITS) yang ketujuhnya memperoleh penghargaan.

Ketujuh mahasiswa tersebut didampingi Dr. Siti Fatimah dari UPI Bandung, Dr. Hanni Garminia dari ITB serta Iskandar, Kepala Seksi Prestasi Akademik Mahasiswa Ditjen Dikti Kemdiknas RI.

Sebelumnya di tahun 2008 di tempat yang sama, Tim IMC Indonesia meraih sebuah Third Prize (juga diperoleh Albert), dua Honorable Mention dan satu Certificate.

Koordinator IMC, Prof. John E. Jayne dari University College London pada pidato acara penutupan menyampaikan penghargaan kepada negara-negara yang berpartisipasi dalam IMC selama ini, termasuk Indonesia yang disebutkan secara khusus.

Dalam kompetisi ini, Grand First Prize diraih oleh seorang mahasiswa dari Polandia. Sebelum kembali ke tanah air, Tim Indonesia diterima Dubes RI, Immanuel Robert Inkiriwang, di KBRI Sofia yang dilanjutkan dengan jamuan makan siang bersama Staf KBRI, ibu-ibu Darma Wanita Persatuan KBRI dan Tim Kesenian Universitas Pelita Harapan.

Sabtu, 17 Juli 2010

Kenaikan Harga Sembako Tingkatkan Laju Kemiskin

Liputan 6 - 1 jam 40 menit laluKirimKirim via YMCetak
Liputan6.com, Jakarta: Kenaikan harga sembako yang terus membubung dinilai Pengamat Ekonomi Hendry Saparini dapat berdampak pada meningkatnya laju kemiskinan. "Bagaimana tidak, kebijakan pemerintah dalam mengatur kenaikan bahan pokok sembako sebagai komunitas strategis kurang mendapat perhatian," katanya Jakarta, Sabtu (17/7).

Pemerintah diminta untuk lebih memperhatikan gejolak harga yang sudah diluar batas agar sekitar 42 persen penduduk yang berpenghasilan rendah tidak makin terpuruk. Untuk itu, peran negara harus dikembalikan dalam mengontrol harga, misalnya dengan memainkan Bulog dalam mengontrol harga di pasaran selain harga beras dan minyak goreng.

Hendry menambahkan sebaiknya pemerintah mengutamakan kedaulatan pangan dalam negeri dibanding ketahanan pangan import, pasalnya kedaulatan pangan lebih berpihak kepada petani kecil, sehingga mempengaruhi kesejahteraan masyarakat miskin dapat terpenuhi.(AYB)

Jumat, 16 Juli 2010

Senderan Pura Segara Gilimanuk Hancur


Senderan Pura Segara Gilimanuk Hancur

Negara (Bali Post)
Senderan sebelah timur Pura Segara Gilimanuk hancur akibat terpaan gelombang Selat Bali. Hal ini sudah berlangsung sejak lama, namun belum ada perhatian dari Pemerintah. Dari pengamatan di lokasi Kamis (15/7) senderan yang berada di sisi Timur Pura yang terlihat paling parah. Menurut warga sekitar, disinilah sisi yang paling sering diterjang ombak Selat Bali terutama bila air pasang. Senderan ambrol sekitar 50 meter akibat tergerus air laut.
Mangku Segara Gilimanuk, Wayan Nirtha (78) mengatakan kejadian itu sudah lama terjadi. Pembangunan senderan bersamaan dengan peluasan Pura yang terletak di sebelah Pelabuhan Gilimanuk. Kondisi Pura yang baru dibangun itu dibagian dalam masih kokoh, namun di bagian luar bangunan Saka Delapan tempat pertandingan sudah hancur tersapu angin dari Timur. Hanya tersisa lantai dari keramik. Begitu halnya dengan Bale Gong juga bangunan yang disangga kayu nyaris ambruk dan terpaksa ditahan dengan tali. “terpaksa panitia mengikat ke tembok penyeker, sudah mau roboh tertiup angin dari Timur” ujar Mangku asal Baluk itu.
Mangku Segara mengatakan saat Pura dipugar mendapat bantuan dari Bank Dunia. Selain saat Pujawali Pura pada Purnama Desta, saat Purnama Pura juga ramai dikujungi pemedek dari sekitar Gilimanuk dan Buleleng. Kondisi bangunan toilet yang berada diluar Pura juga sudah mulai lapuk dimakan rayap. Lokasi Pura yang berada di pinggir laut ini sangat riskan dengan terpaan angin laut dan gelombang laut.
(sur)

sumber : bali post.16 juli 2010